Zaluraga entertainment siap mengemas hari bahagia anda menjadi indah dan manis untuk di kenang serahkan pada team kami,kami siap membantu anda.
Menerima paket upacara adat sunda mapag panganten
Diantaranya adalah :
Penari badaya atau merak
Penari baksa
Penari payung agung
Penari aki dan ambu lengser
Penari rama dan shinta
Music live gamelan atau band akustik live
Upacara adat sunda,sawer,sungkem,meleum harupat/injak telur,huaplingkung,tarik bakakak
Kacapian dan tari sunda
Mapag panganten adalah acara menyambut kedatangan pengantin dan keluarganya, yang merupakan bagian dari rangkaian upacara pernikahan dalam masyarakat adat sunda. Jadikan hari bahagia anda menjadi lebih indah dan manis untuk di kenang. serahkan pada team kami Dalam Mengisi dan membawakan acara di hari pernikahan anda, antara lain :
Mc akad dan Resepsi
Akustik
Band
Electone
Sounds sistem
Siraman dan perelatan nya lengkap
Rampak kendang
Wedding organizer
Team kami Siap membantu acara pernikahan anda menjadi rapih,terkonsep dan elegan dan sangat berbeda degan yang lain. Informasi lebih lengkap silahkan tlp.081214690542
Kami juga menerima panggilan ke luar kota,luar pulau dan luar negri.
Berikut adalah rangkaian acara prosesi pernikahan adat Sunda:
1. Nunang ( melamar / tunangan)
Prosesi
Nunang atau meminang ini adalah sebagai tindak lanjut dari tahap
pertama. Prosesi ini dilakukan orang tua calon pengantin keluarga sunda
dan keluarga dekat.
Hampir mirip pada tahap pertama, bedanya
dalam Nunang, orang tua pria biasanya mendatangi calon besannya dengan
membawa makanan atau bingkisan seadanya, membawa lamareun untuk
pameungkeut yaitu tali pengikat kepada calon pengantin wanitanya.
patuker beubeur
tameuh, yaitu dilakukan penyerahan ikat pinggang warna pelangi atau
polos kepada sang wanita. atau Biasanya berupa uang, seperangkat
pakaian, semacam cincin pertunangan, sirih pinang komplit dan lainnya.
Selanjutnya, kedua pihak mulai membicarakan waktu dan hari yang
disepakati untuk melangsungkan pernikahan.
2. Nyandakeun ( Seserahan )
Pada
3 – 7 hari sebelum pernikahan, calon pengantin pria membawa uang,
pakaian, perabot rumah tangga, perabot dapur, makanan dan lain-lain.
3. Prosesi Upacara Pernikahan
A. Menjemput Calon Pengantin Pria
Dalam
prosesi ini, calon pengantin pria dijemput dan dibawa ke rumah calon
pengantin wanita, penjemputan Dilakukan oleh utusan keluarga pihak
wanita, lalu calon pengantin pria beserta rombongan diarak menuju
kediaman mempelai wanita,
B. Ngabageakeun
Setibanya
rombongan calon pengantin pria di kediaman calon pengantin wanita,
kemudian disambut dengan pengalungan bunga kepada calon pengantin pria
yang dilakukan oleh ibu calon mempelai wanita, kemudian setelah
bersalaman calon pengantin pria diapit oleh kedua orang tua dari calon
pengantin wanita menuju tempat akad nikah dan bersanding di pelaminan
Makna dari pengalungan bunga adalah :
Kalung
pengantin pria atau disebut juga usus ususan yang terbuat dari bunga
melati atau bunga sedap malam ,melambangkan bahwa keluarga/orang tua
dari pihak calon mempelai wanita menyambut dan menerima
kedatangan/kehadiran calon pengantin pria dengan hati yang suci bersih
dan tangan terbuka
C. Akad Nikah
Petugas KUA, para saksi dan pengantin pria telah berada di tempat nikah. Kedua orang tua menjemput pengantin wanita dari kamar.
Posisi duduk pada saat akad nikah adalah :
calon
pengantin pria di sebelah kanan calon pengantin wanita dengan
dikerudungi dengan tiung panjang pada kedua mempelai, yang bermakna
penyatuan dua insan yang masih murni. Kerudung baru dibuka ketika kedua
mempelai akan menandatangani surat nikah.
wali nikah dihadapan calon pengantin pria ( kecuali bila diwakilkan pada petugas KUA/penghulu atau Naib/lebe)
petugas KUA/penghulu atau naib/lebe duduk disebelah wali nikah
ayah dan ibu dari calon pengantin pria duduk di sebelah calon pengantin pria
saksi dari pihak calon pengantin pria duduk di sebelah orang tua calon pengantin pria
ibu calon pengantin wanita duduk di sebelah calon pengantin wanita
saksi dari calon pengantin wanita duduk di sebelah ibu calon pengantin wanita
Susunan acara akad nikah:
pembukaan
pembacaan
ayat suci Al Qur`an dan saritilawahnya ( Bagi yang beragama Islam ).
bagi penghayat sunda / kepercayaan lokal biasanya membacakan kidung,
serat dan sebagainya
kata sambutan / penyerahan dari pihak calon pengantin pria
kata sambutan / penerimaan dari pihak calon pengantin wanita
penyerahan seserahan secara simbolis , di lakukan oleh ibu calon pengantin pria kepada ibu calon pengantin wanita
pendataan dan khutbah nikah oleh penghulu / petugas KUA
ijab kabul atau ucapan sepakat antara kedua belah pihak.
Setelah
calon mempelai pria mengucapkan kabul, para saksi mengecek apakah
pengucapan ijab dan kabul ini tidak diselingi oleh pernyataan lain.
Dengan kata lain, ucapan ijab dari wali mempelai wanita dengan kabul
dari mempelai pria harus sambung menyambung tanpa putus, tanpa ada jeda.
Jika para saksi menganggap ijab dan kabulnya sambung menyambung, maka
biasanya mereka menetapkan bahwa akad nikah yang barusan dilakukan
adalah sah, dengan mempertimbangkan terpenuhinya persyaratan rukun
nikah.
pembacaan sighat taklik / talak talik oleh pengantin pria
penandatanganan surat nikah
penyematan dan penyerahan mas kawin
nasehat perkawinan
Do`a dan penutup
4. Rangkaian acara setelah akad pernikahan
A. Sungkeman
Meminta ampun kepada kedua orang tua.
B. Wejangan
Dilaksanakan oleh ayah pengantin wanita atau keluarganya.
C. Saweran
Kedua
pengantin dipayungi dengan diselingi taburan beras kuning atau kunyit
ke atas payung. Sambil penyaweran, tembang pantun sawer dinyanyikan.
Pantun mengandung petuah utusan orang tua pengantin wanita. Prosesi ini
yang Bermakna adalah agar giat dalam mencari rejeki dan disayang
keluarga kedua mempelai.
D. Meuleum Harupat
Pengantin
wanita menyalakan harupat dengan lilin. Harupat disiram pengantin
wanita dengan kendi air. Lalu harupat dipatahkan oleh pengantin pria.
E. Nincak endog (Menginjak Telur)
Pengantin pria menginjak telur dan elekan sampai pecah. Lantas kakinya dicuci dengan air bunga dan dilap oleh pengantin wanita.
F. Muka Panto (Buka Pintu)
Diawali
mengetuk pintu tiga kali. Lalu diadakan tanya jawab dengan pantun
bersahutan dari dalam dan luar pintu rumah, lalu Pengantin masuk menuju
pelaminan.
G. Ngeuyeuk Seureuh
Ini adalah prosesi yang
tidak wajib atau pilihan. Jika ngeuyeuk seureuh tidak dilakukan, maka
seserahan dilakukan sesaat sebelum akad nikah. Tahap ini dilakukan
sebagai berikut:
Dipimpin Pengeuyeuk.
Pengeuyek
menyuruh kedua calon pengantin untuk meminta ijin dan doa restu kepada
kedua orang tua serta memberikan nasehat melalui simbol-simbol yang
disediakan berupa parawanten, pangradinan dan sebagainya.
Diiringi lagu kidung oleh Pangeuyeuk.
Disawer beras, pada berjalan saat ke pelaminan agar hidup sejahtera.
Dikeprak dengan sapu lidi disertai nasehat agar memupuk kasih sayang dan rajin bekerja.
Membuka kain putih penutup Pengeuyeuk. Melambangkan rumah tangga yang akan dibina masih bersih dan belum ternoda.
Membelah
mayang jambe dan buah pinang oleh calon pengantin pria. Mempunyai makna
agar keduanya saling mengasihi dan bisa menyesuaikan diri.
H. Membuat Lungkun
Saling
hadapkan dua lembar sirih bertangkai. Digulung menjadi satu memanjang.
Diikat dengan benang kanteh. Diikuti kedua orang tua dan para tamu yang
hadir. Maknanya agar kelak rejeki yang didapat jika berlebihan bisa
dibagikan kepada saudara dan handai taulan.
I. Menumbuk alu
Menumbukkan alu ke dalam lumpang sebanyak tiga kali oleh calon pengantin pria.
J. Huap Lingklung
Atau
huap deudeuh yang bermagna kasih sayang. Artinya, kedua pengantin
disuapi oleh kedua orang tuanya masing-masing sebagai tanda kasih sayang
orang tua yang terakhir kali. Kemudian masing-masing mempelai saling
"menyuapi" sebagai tanda kasih sayang. Acara haup lingkun diakhiri
dengan saling menarik "bakakak" (ayam seutuhnya yang telah dibakar. yang
mendapatkamn bagian terbanyak "konon akan" mendapatkan rezeki banyak.